Rapor Pendidikan Jadi Tolak Ukur Keberhasilan Kurikulum Merdeka di Daerah : Okezone Edukasi

Uncategorized41 Dilihat

 

JAKARTA – Kurikulum Merdeka proses pembelajaran diyakini lebih membuat tenaga pendidik leluasa untuk fokus pada kompetensi literasi, numerasi, dan pendidikan karakter. Rapor Pendidikan 2023 menjadi salah satu cara untuk mengukur keberhasilan implementasi program ini. 

Di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara) misalnya, berhasil mempercepat pemulihan pembelajaran (learning recovery) lewat strategi dua jalur pemulihan. Proses pemulihan pembelajaran dilakukan melalui sekolah dan masyarakat. Strategi ini terbukti efektif mengatasi hilangnya kemampuan belajar siswa (learning loss) akibat pandemi Covid-19.     

 BACA JUGA:

Hasil Rapor Pendidikan 2023 menunjukkan rerata skor literasi sekolah dasar Tana Tidung meningkat sebesar 10,79 poin. Peningkatan ini membuat Tana Tidung mampu mencapai target 2024 lebih cepat dua tahun. Tana Tidung sebelumnya menargetkan skor 54,33 untuk tahun 2024.

“Keberhasilan pemulihan pembelajaran di Tana Tidung telah kami presentasikan secara nasional dalam kegiatan Bimtek Penguatan Kapasitas Pemda dalam Pemulihan Pembelajaran yang diselenggarakan Kemendikbudristek di Batam pada awal Agustus lalu,” kata Irdiansyah, Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tana Tidung di Jakarta, Jumat (18/8/2023) dalam keterangan resmi kepada Okezone.

Irdiansyah mengatakan Rapor Pendidikan disusun oleh Kemendikbudristek berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN). Kemendikbudristek sudah melaksanakan AN sebanyak dua kali sepanjang masa pandemi. AN dilaksanakan di semua sekolah, namun pesertanya dipilih secara acak oleh Kemendikbudristek.

 BACA JUGA:

AN bertujuan mengukur kinerja pendidikan di daerah khususnya pada topik literasi, numerasi, dan karakter. Hasil AN menjadi pendoman pemerintah daerah untuk meningkatkan nilai Rapor Pendidikan pada periode berikutnya.

Lebih lanjut Irdiansyah mengatakan, berdasarkan Rapor Pendidikan 2022, rerata skor literasi SD di Tana Tidung hanya 43,73. Merespon hasil itu, Tana Tidung menyusun strategi untuk meningkatkan skor 2023 dan 2024. Tana Tidung menetapkan target rerata skor literasi SD 2023 meningkat menjadi 51,86 dan 2024 menjadi 54,33. 

Guna mencapai target tersebut, Tana Tidung menyusun program khusus dengan dukungan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) kemitraan pendidikan antara pemerintah Indonesia dan Australia. Untuk mengimplementasikan program tersebut, Dinas Pendidikan Tana Tidung mendesain dua jalur pemulihan pembelajaran.     

Pertama, melalui jalur sekolah. Pada jalur ini, pemangku kepentingan mulai dari dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas, dan guru menjadi motor penggerak di jalur ini.

“Pada jalur pertama kami menggunakan karakteristik Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran yaitu melaksanakan asesmen diagnostik, menggunakan pembelajaran terdiferensiasi, dan fokus pada kompetensi literasi, numerasi, dan karakter,” ucapnya.

Baca Juga  Pengusaha Muda BRILian 2023, BRI: Bantu UMKM Naik Kelas : Okezone Economy

Kedua, jalur pemulihan dilakukan melalui kolaborasi dengan masyarakat. Dalam hal ini, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tana Tidung menjadi motor utamanya. Proses pemulihan dilakukan melalui program satu desa satu taman baca masyarakat (TBM). 

Pada program tersebut, para pengelola TBM bersinergi dengan sekolah untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi. Para pengelola TBM ini sudah terlebih dahulu mendapat pelatihan dan pendampingan dalam menjalankan program literasi.

Kedua strategi yang dilakukan berhasil membawa hasil positif. Dua pengukuran berbeda menunjukkan terjadinya pemulihan pembelajaran. Pengukuran pertama merupakan pengukuran internal yang dilakukan oleh Disdik Tana Tidung melalui analisis hasil asesmen diagnostik. Pengukuran ini melibatkan 1.704 siswa SD pada periode 2022/2023. Data dikumpulkan secara berkala dari seluruh SD di Tana Tidung.

Hasilnya menunjukkan 53% siswa kelas awal mampu lulus kompetensi literasi dasar dalam waktu 6 bulan. Sedangkan pada kelas tinggi, sebanyak 71% telah mencapai kompetensi membaca mandiri dan mampu menjawab pertanyaan secara eksplisit dalam waktu 6 bulan.

Pengukuran kedua adalah hasil Rapor Pendidikan 2023 yang menunjukkan peningkatan rerata skor literasi SD Tana Tidung sebesar 10,79 poin. Jika pada 2022, skor Tana Tidung adalah 43,73, maka setahun kemudian skor itu meningkat menjadi 54,52. Peningkatan skor ini bahkan melampaui target 2024.

“Dengan demikian kami mampu mencapai target 2024 lebih cepat dua tahun dari rencana awal,” ucapnya.


Follow Berita Okezone di Google News


Menurut Irdiansyah, keberhasilan Tana Tidung mempercepat learning recovery tidak lepas dari kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dengan menerapkan lima faktor kunci;

Pertama, kebijakan Disdik Tana Tidung yang selalu adaptif dan fleksibel dalam menggunakan kurikulum. Disdik Tana Tidung dengan cepat menyesuaikan penggunaan kurikulum, baik kurikulum dalam kondisi khusus dan kurikulum merdeka. Penggunaan kurikulum yang fleksibel ini diikuti dengan program pelatihan dan pendampingan untuk kepsek, pengawas, dan guru. Mereka dilatih lewat kelompok kerja guru (KKG). Tujuannya agar mereka mampu melakukan asesmen diagnostik dan melaksanakan pembelajaran terdiferensiasi. Dampaknya guru-guru di Tana Tidung secara masif mampu melakukan asesmen diagnostik, pembelajaran terdiferensiasi, dan mengembangkan program budaya baca di sekolahnya. Pengalaman dan keterampilan ini pula yang membuat guru-guru Tana Tidung lebih siap menyambut datangnya kurikulum merdeka.

Baca Juga  Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia U-23 di Piala AFF U-23 2023: Ayo Rebut 3 Angka! : Okezone Bola

 BACA JUGA:

Kedua, memanfaatkan sumber daya manusia untuk menggerakkan transformasi pembelajaran. Tana Tidung telah membentuk fasilitator dari tingkat kabupaten sampai sekolah sejak 2020. Sebagai penggerak di sekolah masing-masing, para fasilitator ini berperan melatih dan mendampingi guru lain agar mampu melakukan asesmen, pembelajaran terdiferensiasi, dan mengembangkan budaya baca. Seiring waktu, pengalaman para fasilitator ini membawa mereka menjadi guru penggerak. Beberapa sekolah di Tana Tidung pun menjadi sekolah penggerak.

Ketiga, memiliki mitra kerja. Disdik tidak sendirian dalam memecahkan tantangan pendidikan di Tana Tidung. Disdik bekerjasama dengan berbagai organisasi sebagai mitra untuk menggembangkan program pemulihan pembelajaran. Organisasi mitra memberikan dukungan teknis untuk menyelesaikan masalah-masalah pendidikan yang komplek. Disdik Tana Tidung sendiri bermitra dengan Program INOVASI, Kemendikbudristek, BPMP Provinsi Kaltara, BGP Provinsi Kaltara, Universitas Negeri Malang, Tanoto Foundation, dan lembaga lainnya.

Keempat, dukungan dan partisipasi Tim Penggerak (TP) PKK Tana Tidung untuk mempercepat pemulihan pembelajaran. Di bawah kepemimpinan Vamelia Ibrahim, TP PKK membangun gerakan satu desa satu TBM. Pengurus PKK tingkat desa, tokoh agama, tokoh adat, dan pemuda menjadi relawan TBM dengan memberikan bantuan belajar kepada siswa pada sore hari. Sinergi antara sekolah dan TBM ini menjadi salah satu kunci percepatan pemulihan pembelajaran di Tana Tidung.

Kelima, Dukungan kuat kepala daerah menjadi kunci utama keberhasilan Tana Tidung mengimplementasikan strategi pemulihan pembelajaran. Bupati Ibrahim Ali mewujudkan dukungannya tersebut melalui kebijakan dan anggaran. Dukungan kepala daerah ini membuat semua organisasi perangkat daerah (OPD), organisasi mitra, dan komunitas bisa bekerjasama secara masif dan intens untuk mempercepat pemulihan pembelajaran.

Keberhasilan Tana Tidung dalam melakukan pemulihan pembelajaran telah dipresentasikan dalam kegiatan nasional yang difasilitasi oleh Kemendikbudristek. Pada awal Agustus, Irdiansyah berbicara sebagai narasumber dalam kegiatan bimtek Penguatan Kapasitas Pemda dalam Pemulihan Pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan di Pulau Batam, Kepulauan Riau. Ratusan perwakilan pemerintah daerah dan BPMP dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Bengkulu mengikuti bimtek yang diselenggarakan oleh Direktorat PAUDDIKDASMEN.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *