KISAH Zulfadli Zulkiffli pebulu tangkis Malaysia yang dihukum berat BWF harus jadi pelajaran bagi para atlet seluruh dunia khususnya Indonesia.
Pebulu tangkis Malaysia tersebut telah mencoreng arti dari sportifitas dan kerja keras para atlet. Dia terlibat dalam kejahatan pengaturan skor atau match fixing sepanjang tahun 2013 hingga 2016 silam.
Hal ini tentu sangat mengecewakan publik Malaysia dan dunia karena sosok atlet tunggal putra Malaysia tersebut harus diakui memiliki potensi besar. Dia telah mengukir prestasi baik di level nasional maupun internasional.
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (20/8/2023), Zulkifli merupakan pemain yang menjanjikan. Khususnya usai di tahun 2011 dia meraih medali emas kejuaraan Dunia Junior. Pada babak final, Zulfadli Zulkifli bahkan mampu mengalahkan Viktor Axelsen yang merupakan nama besar di kalangan tunggal putra pada saat ini.
Saat itu, Zulkifli mampu menumbangkan Viktor Axelsen dengan skor 2-1 (21-18, 9-21, 21-19). Kemenangan tersebut membuat masyarakat Malaysia bermimpi Zulfadli Zulkifli bisa menjadi penerus sang legenda badminton dunia yaitu Lee Chong Wei.
Kejahatan yang dilakukan Zulfadli Zulkifli memang sangat berat dengan melakukan pengaturan skor sepanjang tahun 2013-2016 lalu. Namun proses penyelidikan kasus tersebut baru bisa mengungkapnya pada tahun 2018.
Dikabarkan penyelidikan atas dirinya dan pebulu tangkis Malaysia lain, Tan Chun Seang, dimulai setelah kabar dari seorang informan yang mengaku Zulkifli melakukan pendekatan padanya dalam sebuah kejuaraan di Brasil pada tahun 2016.
Dalam sidang yang dilakukan BWF di Singapura, ditemukan bukti bahwa Tan Chun Seang melakukan 26 pelanggaran Kode Etik Perilaku tahun 2012 terkait perjudian dan pengaturan hasil pertandingan. Sementara itu, Zulkifli melakukan 27 pelanggaran Kode Etik Perilaku 2012 dan empat pelanggaran Kode Etik Perilaku.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source