POLUSI udara di Jakarta dan kota-kota besar mengalami peningkatan yang signifikan akhir-akhir ini. Misalnya saja di Jakarta, polusi udaranya delapan kali lebih tinggi dari rekomendasi WHO, dengan rata-rata PM 2.5 sebesar 39.
Bahkan menurut data dari Indeks Kualitas Udara (AQI), Jakarta menjadi kota dengan tingkat polusi tertinggi.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan, dr Taufani Dewi Vitriana, SP.THT-KL RSHB mengatakan penyebab tingginya polusi udara di Jakarta dan kota-kota besar lainnya karena pergerakan aktivitas yang meningkat.
“Dari Covid mereka WFH kemudian balik lagi ke kantor dengan mobilitas dan adanya pergerakan. Mereka membawa kendaraan sendiri itu yang menyebabkan polusi udara meningkat,” ujar dr Dewi dalam Bincang Kesehatan di Okezone TV bertajuk Cegah ISPA Saat Polusi Melanda, Selasa (1/8/2023).
Polusi udara juga disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, bahan bakar yang tidak terurai baik, pembakaran sampah, dan industrial yang menyebabkan polusi meningkat.
“Tapi dari semua penyebab yang paling signifikan ya kawasan industri dan polusi kendaraan,” jelasnya.
Lantas Bagaimana cara mengidentifikasi saat keadaan udara sedang tidak baik? Dokter Dewi menjelaskan ada beberapa cara, salah satunya dengan melihat udara pagi yang seperti kabut.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source