JAKARTA – Sejumlah fakta masih banyak yang tersembunyi terkait konflik Indonesia-Belanda di masa 1945-1949. Buat orang Belanda, masa ini jadi masa Perang Dekolonisasi.
Meski demikian, bagi bangsa Indonesia periode ini lebih dikenal sebagai perang revolusi fisik kemerdekaan RI.
Jika menelisik dari buku-buku pelajaran semasa sekolah dulu, mulai dari SD sampai kuliah siswa diajarkan sejarah penjajahan Belanda selama 350 tahun.
Dari kurikulum pembelajaran itu diketahui hitam-putih, di mana orang Belanda merupakan pihak yang jahat, pihak yang salah. Di sisi lain, bangsa Indonesia yang berjuang itu bagai melakukan perjuangan suci.
Padahal jika menggali lebih dalam, ternyata sejarah penjajahan itu tak sehitam-putih bak pelajaran di sekolah.
Kurikulum pelajaran tersebut menjadi doktrin bahwa Belanda sebagai penjajah yang salah. Hal itu sebagaimana menjadi bahan diskusi terbatas bertema “Konflik Indonesia-Belanda (1945-1949) dalam Pandangan Generasi Terkini” di aula Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 15 April 2017.
“Sejarah (perang revolusi Indonesia-Belanda) itu tidak hitam-putih. Bahwa Belanda itu jahat. Indonesia pihak yang paling benar. Pemikiran anak-anak muda sekarang itu seperti demikian,” ungkap Hendi Jo, salah satu pembicara diskusi tersebut.
“Mobilisasi tentara Belanda (sukarela dan wajib militer) pada 1945-1946, itu ternyata pernah ada catatannya sekitar 4.000 tentara yang menolak dikirim ke Indonesia. Mereka tahu apa yang akan mereka hadapi, di mana mereka akan melawan orang-orang yang sudah merdeka,” imbuhnya.
Namun, lanjut Hendi Jo, para serdadu Belanda lainnya sudah jadi korban politik. Pemerintah Belanda pasca-Perang Dunia II pemikirannya sangat kapitalistik. Pemikiran tentang bagaimana caranya mereka bisa mendirikan koloni mereka lagi di Indonesia, setelah sempat hilang di zaman pendudukan Jepang (1942-1945).
“Kalaupun ada yang tetap dikirim, jadinya beberapa membelot. Seperti Poncke Princen. Dia bahkan berani membunuh teman-temannya sendiri (sesama orang Belanda ketika sudah bergabung ke TNI),” sambung Hendi lagi.
Baca Juga: Balkon Fest Gelaran Pesta Rakyat untuk Warga Wringinputih
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source