JAKARTA – Harga emas berjangka merosot lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), terbebani oleh dolar AS yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil obligasi, sementara investor menantikan lebih banyak data ekonomi AS minggu ini yang dapat mempengaruhi sikap kebijakan Federal Reserve.
Dikutip Antara, Rabu (2/8/2023) Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange anjlok 30,40 dolar AS atau 1,5% menjadi menetap di 1.978,80 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di 2.004,40 dolar AS dan terendah sesi di 1.978,30 dolar AS.
“Harga emas melemah karena kami melihat pergerakan lebih tinggi dalam dolar AS. Ada juga aksi ambil untung jelang laporan data penggajian non-pertanian pekan ini,” kata Edward Moya, analis pasar senior di platform perdagangan daring OANDA.
Indeks dolar naik 0,5% ke level tertinggi tiga minggu terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik karena investor memposisikan diri untuk pengumuman pengembalian dana obligasi pemerintah pada Rabu dan mengantisipasi lebih banyak ketahanan ekonomi ke depan, meskipun data pada Selasa (1/8/2023) menunjukkan perlambatan dalam aktivitas.
Baca Juga: Sah! Pertamina dan Petronas Tandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Shell
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source