MILITER Israel bukan hanya membombardir wilayah Palestina, tapi juga menyerang Lebanon yang sebagiannya dikuasai Hizbullah. Akibat serangan tersebut, keamanan di kawasan Timur Tengah semakin memburuk dan sejumlah negara melarang warganya ke Lebanon.
Lebanon memiliki warisan sejarah sangat panjang bahkan lebih dari 7.000 tahun. Masuk dalam wilayah Negeri Syam, Lebanon memiliki perpaduan budaya Timur Tengah, Barat, serta tradisi kuno dan modernitas, dan keberagaman Kristen dan Islam.
Dengan segala keunikannya, Lebanon menjadi destinasi wisata yang populer, dengan resort pantai mewah, kuliner, dan ibu kota yang menawan.
Namun, Lebanon mengalami perang saudara selama puluhan tahun. Bahkan, terdapat beberapa wilayah yang dilarang dikunjungi wisatawan seperti kamp-kamp pengungsi Palestina, perbatasan dengan Suriah, dan wilayah Hermel.
BACA JUGA:
Meskipun Lebanon memiliki tantangan dan konflik sejarah, negara ini juga menawarkan banyak daya tarik dan warisan budaya yang kaya dan keindahan alamnya.
Melansir dari Enjoy Travel, berikut beberapa fakta menarik tentang Lebanon.
1. Peninggalan sejarah Romawi yang mengagumkan
Kuil Baalbek atau Kuil Bacchus adalah sebuah bangunan kuno Romawi yang sangat megah, yang terletak di Lembah Bekaa, Al-biqā, dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1984.
Diprediksi Kaisar Romawi Antoninus Pirus adalah orang yang membangun kuil ini pada abad kedua Masehi, meskipun informasi tersebut belum jelas hingga masa penaklukan oleh Yunani pada abad ke-4.
Kuil Bacchus
Pada akhir abad ke-19, sebuah ekspedisi dari Jerman berhasil menemukan dua kuil besar di situs ini dan melakukan restorasi. Namun, pada tahun 1970-an, selama perang saudara di Lebanon, situs ini digunakan sebagai benteng pertahanan oleh pasukan Palestina dan Suriah. Serta, saat ini kuil tersebut berada dalam zona terlarang FCO di perbatasan timur.
BACA JUGA:
2. Kebiasaan merokok oleh penduduk setempat
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Lebanon berada di peringkat ketiga dalam hal mengkonsumsi rokok. Faktanya, usia minimum untuk merokok adalah 18 tahun, sedangkan jumlah perokok di negara ini melebihi dari 1,1 juta orang di atas usia tersebut.
Meskipun pemerintah melarang merokok di ruang umum, namun hotel-hotel diizinkan untuk menyediakan 20 persen kapasitas ruang untuk perokok. Bahkan, pemerintah memberikan larangan iklan rokok di media massa dan tempat penjualan mulai berlaku pada tahun 2012, dan sejak itu jumlah perokok mengalami penurunan sebesar 34,7 persen.
Ilustrasi merokok (Newdaily)
3. Lebanon memiliki hari libur nasional terbanyak di dunia
Negara ini memiliki sebanyak 16 hari libur nasional, yang hanya berbeda sedikit dari India dan Kolombia yang memiliki 18 hari libur nasional.
Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara berbagai kelompok masyarakat, termasuk berdasarkan aspek agama. Sebab, Lebanon memiliki banyak kelompok agama yang diakui secara resmi dan sistem politik berdasarkan pembagian kekuasaan berdasarkan aliran agama.
BACA JUGA:
Karena faktor sensitivitas agama, negara ini memiliki lebih banyak hari libur, seperti dua hari libur untuk Paskah untuk mengakomodasi umat Kristen Ortodoks dan Katolik, serta hal yang serupa untuk Idul Fitri.
4. Lebanon pernah dikuasai Prancis
Terdapat klaim bahwa hubungan antara Prancis dan Lebanon dapat ditelusuri kembali hingga abad ke-13, dengan perlindungan Louis IX kepada komunitas Maronit, yang merupakan kelompok Katolik terbesar di Lebanon.
Hubungan ini juga disebutkan mulai terjalin pada abad ke-16 saat Raja François I membentuk aliansi dengan Suleiman yang Agung, Sultan Ottoman. Tak hanya itu, pada akhir abad ke-19, misionaris Yesuit Prancis mendirikan sekolah dan Universitas Saint Joseph yang berbahasa Prancis di Lebanon.
Byblos, kota kuno di Lebanon (Shutterstock)
Setelah perang dunia pertama, Prancis menguasai Lebanon berdasarkan Perjanjian Sykes-Picot 1916, di mana mereka membentuk konstitusi untuk Republik Lebanon pada tahun 1926, dan Lebanon merdeka dari pengaruh Prancis pada tahun 1943.
Diketahui, saat ini terdapat sekitar 23.000 orang Prancis di Lebanon, sementara sekitar 210.000 orang Lebanon tinggal di Prancis.
BACA JUGA:
5. Fasih dalam bahasa Prancis
Banyak yang masih menggunakan bahasa Prancis di Lebanon, meskipun bahasa Arab menjadi bahasa resmi sejak 1943, di mana sekitar sepertiga penduduk masih fasih berbahasa Prancis, dan generasi muda juga menguasai bahasa Inggris.
Sehingga, banyak anak muda yang kesulitan membaca dan menulis bahasa Arab karena terbiasa menggunakan bahasa Prancis dan Inggris di lingkungan mereka.
Namun, bahasa Prancis masih umum digunakan di seluruh kota, termasuk di uang kertas dan tanda-tanda bangunan. Karena itu, Lebanon merupakan salah satu negara yang menerapkan kurikulum berbahasa Prancis di sekolahnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Quoted From Many Source