4 Fakta Perang Hamas Vs Israel hingga Dampaknya ke Investasi RI : Okezone Economy

Berita44 Dilihat

 

JAKARTA – Perang Hamas vs Israel terjadi sejak Sabtu 7 Oktober 2023. Bahkan korban tewas mencapai 2.000 orang.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 900 orang tewas di Gaza. Sekitar setengah dari jumlah tersebut merupakan wanita dan anak-anak. Sementara, 4.500 lainnya mengalami luka-luka.

 BACA JUGA:

Okezone telah merangkum empat fakta perang Hamas vs Israel hingga produk Israel yang laris di Indonesia, Sabtu (14/11/2023):

1. Dampak Terhadap Investasi Indonesia

Pemerintah Amerika yang mendukung Israel dalam konflik melawan Hamas nampaknya memengaruhi investor global termasuk Indonesia. Disinyalir investor beralih instrumen investasi ke aset safe haven.

Meski begitu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, kondisi Indonesia di kawasan ASEAN yang relatif stabil dari sisi politik hingga keamanan menjadi peran penting bagi perekonomian.

2. Ramalan IMF Imbas Konflik Israel-Hamas

Perang antara Israel dan hamas berdampak pada pertumbuhan ekonomi global. International Monetary Fund (IMF) memprediksi perekonomian global akibat terjadinya perang Israel-Hamas.

IMF mengatakan pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan melamban menjadi 2,9% pada 2024 dari 3% sebelumnya. Untuk tahun depan, pertumbuhan ekonomi juga akan turun dari 3% yang diramalkannya pada Juli lalu.

 BACA JUGA:

Ekonom utama IMF Pierre Olivier Gourinchas mengatakan, bahwa IMF memantau situasi di sana secara cermat dan mencatat bahwa harga minyak mentah sudah naik sekitar 4% dalam beberapa hari terakhir.

“Kalau krisis Timur Tengah ini berlangsung lama maka kenaikan harga minyak mentah sebanyak 10% akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 0,15% dan meningkatkan inflasi global 0,4%,” ujar Gourinchas.


Follow Berita Okezone di Google News

Baca Juga  BRI Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Melalui Presisi Preneur Expo : Okezone Economy


3. Respon Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, bahwa Indonesia harus tetap fokus dalam menavigasi jalan ke depan, di tengah problema geopolitik dan ketidakpastian global.

 BACA JUGA:

“Perang di Rusia-Ukraina, baru saja kita dengar di Israel dan Hamas, kemudian kita mendapatkan juga krisis pangan di mana India melarang ekspor beras, sementara India adalah eksportir terbesar beras, 20 juta ton,” kata Airlangga.

Kemudian, di situasi global yang penuh ketidakpastian ini, ada titik terang bahwa Indonesia bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5% dalam 7 kuartal berturut-turut dan ini dijalani dengan tingkat inflasi yang rendah.

4. Produk Israel yang Laris di Indonesia

Ada beberapa produk Israel yang laris di Indonesia, sepuluh produk ini antara lain:

– Pelat, tongkat untuk perkakas tidak terpasang dari sermet dan sejenisnya.

– Bromida dari natrium atau kalium.

– Peralatan lainnya dari bagian subpos 84248210.

– Bagian dari perlengkapan mesin cetak untuk mencetak pelat, silinder dan komponen cetak lainnya.

– Peralatan elektro bedah atau elektro medis.

– Penerima sinyal portabel dan lainnya.

– Inti katup ban tubeless.

– Mesin penjernih air dengan kapasitas tertentu.

– Alat penghantar listrik yang bukan digunakan untuk komunikasi.

– Aksesoris untuk mesin dan peralatan bagian lainnya.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *